
Wisata Riau - Wisata Danau Buatan Lembah Sari merupakan salah satu tempat wisata Pekanbaru yang bernuansa alami. Tujuan wisata yang satu ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru, Riau. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.
Pemandangan alam sekitar Danau Buatan Lembah Sari ini memiliki panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain. Saat ini banyak sekali investor tertarik ingin menanamkan modal mereka di danau ini. Apa jadinya 3-4 tahun ke depan danau ini ya..?.
Saat ini objek wisata Riau ini sedang direnovasi dengan biaya jutaan dollar guna diubah menjadi lokasi tujuan Wisata andalan Riau. Semoga lokasi Wisata Riau ini benar-benar menjadi objek Wisata Riau yang paling diminati.
Masjid Raya Pekanbaru, Warisan Budaya
Masjid Raya Pekanbaru sebagai daya tarik wisata di Riau kini akan kehilangan bentuk aslinya selamanya. Hanya foto-foto kenanganlah tersisa. Mari kita lihat lebih dekat Masjid Raya Pekanbaru, bangunan bersejarah bermur lebih dari 100 tahu.Sejarah Masjid Raya Pekanbaru
Masjid Raya Senapelan atau sekarang Masjid Raya Pekanbaru pertama kali dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah (1766-1780 M), dikenal sebagai Marhum Bukit, Raja ke-4 Kerajaan Siak Indrapura, sekitar tahun 1762 M. Kemudian pembangunannya diteruskan oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, Raja ke-5.
Sekitar tahun 1775 Marhum Bukit memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Sanapelan. Beliau wafat tahun 1780. Senapelan adalah lokasi Masjid Raya. Hal ini-merupakan cikal bakal pertama berdirinya kota Pekanbaru sejak berdirinya Masjid Raya.
Masjid Raya Cagar Budaya, Warisan Budaya Melayu Islam
Buktinya berupa secarik kertas bertuliskan: Sesuai keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor. KM.13/13.007/MKP/2004, tentang penetapan Istana Siak dan.. (sejumlah situs lainnya) termasuk Masjid Raya Pekanbaru, yang berlokasi di-Pekanbaru merupakan benda cagar budaya, situs, atau kawasan yang dilindungi UU RI No.5/2004.
Perombakan Total Masjid Raya Pekanbaru
Perombakan Masjid cagar budaya Riau sudah-tidak bisa dijegah. Jangan terheran-heran jika Anda pernah datang sebelumnya karena mesjid raya asli tidak-akan ditemukan lagi. Kini mesjid dibangun sekitar 100 tahun lalu itu sudah-berubah bentuk menjadi mesjid modern.
Masjid Raya Pekanbaru sudah-dibangun dua lantai, bahkan sumur tua di-samping mesjid sudah-tidak ada lagi. Padahal sumur tua-itu sangat dikenal sampai ke Malaysia-Singapura karena dipercaya Bertuah. Biasanya Wisatawan Malaysia, Singapura menjadikan air sumur tersebut sebagai ole-ole penyembuh penyakit.
Hal-ini tentu sangat disesalkan tokoh masyarakat. Sebut saja Annas Aismana, salah seorang tokoh pemuda. Ia tidak setuju dengan penghilangan wajah asli Mesjid Raya Pekanbaru.
“Program revitalisasi yang dilakukan terhadap Mesjid Raya itu telah menghilangkan salah satu bukti sejarah Kerajaan melayu di-Riau. Malah telah menjadi cagar budaya nasional, bahkan dikenal dunia. Seharusnya keaslian mesjid ini terus dijaga," tegasnya kepada media.
Desain, Rancangan Baru Masjid Raya Pekanbaru
Perombakan-ini tentu mengingatkan kita pada desain ulang masjid tua Agung An-Nur Pekanbaru. Coba bedakan Masjid Agung An-Nur Tempo Dulu dengan Agung An-Nur sekarang.
Namun apa daya pembangunan sedang berjalan. Mesjid dibangun pada abad 18 akan disulap menjadi masjid modren. Padahal Lembaga Adat Melayu Riau Cabang Pekanbaru bersama Askar Melayu menentang perombakan.
Lihat foto foto Desain Masjid Raya Pekanbaru:
Nikmati Panorama Alam Jembatan Siak
Wujudkan Kampung Rempak sebagai Tujuan Wisata-KulinerPotensi objek wisata di Kota Siak Sri Indrapura cukup banyak, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah maupun pihak swasta. Setidaknya ada tiga objek-wisata yang kerap didatangi pengunjung, sebut saja peninggalan Kerajaan Siak berupa istana, makan Sultan Syarif Kasim, ada juga objek wisata baru dikembangkan oleh Pemkab Siak, yaitu Kawasan Ekowisata Mempura, akan menjadikan Kampung Rempak menjadi tujuan wisata kuliner bagi pengunjung.
Panorama mata hari terbenam sore hari, sinar lampu taman sepanjang turap Kampung Rempak memiliki daya tarik tersendiri. Kursi-meja ditata rapi oleh pemilik sejumlah penjual makanan sudah menunggu pengunjung untuk duduk di sana. Suasana nyaman ditambah hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Sungai Siak membuat suasana malam semakin indah. Dari kejauhan jika duduk bersantai sambil menikmati makanan dijajakan oleh pedagang, ada di-sepanjang turup membuat banyak pilihan pengunjung, terlihat panorama indah Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah dipadu dengan sinar lampu yang cukup terang.
Malahan, menurut salah seorang pengunjung mengaku bernama Ali, duduk diturap malam hari seperti melihat Singapura, karena pemandangan Jembatan Siak membuat suasana malam menjadi indah. Sambil menikmati makanan khas Melayu, Ali, penikmat kuliner Kampung Rempak Siak, terpesno melihat pemandangan sepanjang turup juga Jembatan Siak. Tempat ini bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan rasa lelah setelah seharian bekerja di kantor.
Wisana kuliner Kampung Rempak memang sudah lama ada, tapi belum ditata. Pemerintah Kecamatan Siak bersama Dinas Pariwisata berencanan menata kawasan tersebut dengan baik. Tentu menertibkan para pedagang, seperti penjual makanan, jagung bakar serta aneka makanan lain bisa dinikmati para pengunjung.Camat Siak, Juarman MSi berencana ingin menjadikan kawasan Kampung Rempak sebagai objek wisata kuliner yang tepat berada disekitar jembatan Siak mejadi salah satu daya tarik wisata di Riau.
0 komentar :
Posting Komentar